Djarum Super Rock Festival

Jumat, 28 Mei 2010 komentar
Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui atau belum pernah mendengar Festival Rock Log Zhelebour. Festival ini banyak melahirkan band-band rock Indonesia yang mempunyai kualitas dan skill yang bagus.

Festival Rock Log Zhelebour adalah ajang musik rock yang paling bergengsi dibanding dengan festival-festival yang serupa yang pernah diselenggarakan. Sejak pertama kali diadakan, dengan nama Festival Rock se-Indonesia mencatat beberapa rekor. Antara lain penyelenggaraannya secara maraton selama 15 jam nonstop, dari jam 10.30-01.30. Serta diikuti 30 band rock dari sejumlah kota di Indonesia yang berlaga di atas panggung terbesar sepanjang sejarah pertunjukkan musik rock di Indonesia pada waktu itu dengan ukuran panggung 50x12 meter.
Log Zhelebour mengawal festival perdananya ini di lapangan sepakbola 10 November, Tambaksari, Surabaya, hari Minggu 14 April 1984, dengan dukungan sound-system Lasika yang melayani para peserta yaitu 30 grup rock dari Jakarta,Bandung, Jawa Timur dan Bali. Seperti LCC, Flash Rock, Amara, Grass Rock, Blues Brothers, Full of Shit, Heaven, Literature Rock, Vocation, Leizig, Warrock, Q Red, Squencer, Heart Breaker, Bom Chankar, Sensitive Band, Mat Bitel, Nickey Astria, D'Ronners, Smallers Band. Harley Angels, 2nd Smile, Jamrock, Bissing, Drop Out dan Elpamas. Mereka membawa sebuah lagu pilihan dan lagu wajib Djarum Super "Oh nikmatnya Djarum Super Filter, oh sedapnya Djarum Super filter" untuk memperebutkan hadiah Rp.3juta.


Para juri yang terdiri dari Achmad Albar, Jelly Tobing, Ian Antono, Arthur Kaunang, Abadi Soesman dan seorang wakil dari Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) memilih Harley Angles(Bali,juara 1), LCC(Surabaya,juara 2), Elpamas(Pandaan,juara 3), 2nd Smile(Jakarta,juara harapan) dan Drop Out(Irian Jaya,juara favorit), Juga dipilih vokalist terbaik laki-laki Bambang(Harley Angles), vokalist terbaik wanita Chetty WS(LCC),bassist terbaik Indrawan(Harley Angels),drummer terbaik Budi R(Jamrock,Bandung) dan keyboardist terbaik Andy(2nd Smile).

Sejarah musik rock Indonesia telah tertoreh dengan tinta merah pada festival rock yang pertama ini. Meskipun tidak masuk final atau menjadi juara, sejumlah pesertanya justru berhasil berkarir dalam industri musik. Salah satu contoh, grup Jamrock yang sekarang dikenal dengan nama Jamrud.

Keberhasilan Log dengan festival perdananya tahun 1984 menyebabkan Djarum Super kembali bersedia memberi dukungannya untuk pelaksanaan festival tahun berikutnya, 1985, yang dijuarai grup rock asal Pandaan, Malang, Elpamas. Elpamas menelorkan gitaris handal Totok Tewel, yang kemudian banyak bekerjasama dengan berbagai musisi dan grup, antara lain Kantata Takwa pimpinan pengusaha yang suka musik Setiawan Djody. Grup ini beranggota sejumlah pemusik kondang seperti Jockey Soeryoprayogo, Inisistri, Donny Fattah, Iwan Fals, Sawung Jabo dan Rendra tahun 1989 hingga sekarang.

Tiga grup rock asal Surabaya berturut selama tiga kali festival ini mendominasi juara yaitu Grass Rock(1986), Adi Metal Rock Band(1987)dan Power Metal(1989). Grass Rock sempat tampil sebagai grup yang menjanjikan, namun sayang akhirnya bubar setelah menghasilkan sejumlah rekaman. Gitarisnya, Eddy Kemput, juga menjadi pemusik yang handal dan sering berkolaborasi dengan pemusik-pemusik lainnya. Sementara Power Metal sampai sekarang masih menunjukan eksistensinya dan tahun 2005 menerbitkan album rekaman terbarunya lewat Logiss Records, perusahaan rekaman Log Zhelebour yang bekerjasama dengan Iwan Sutadi Sidarta dengan benderanya Indo Semar Sakti, yang memayung perusahaan rekaman King Records, Billboard, Aruna dan Buletin Intrernasional. Logiss adalah gabungan dua nama dari LOG(Log Zhelebour) dan ISS(Iwan Sutadi Sidarta).

Pada festival tahun 1986 grup rock Slank juga masuk final, tapi hanya berhasil menjadi juara hiburan. Pada festival selanjutnya yang diadakan tiga tahun kemudian, 1991, Log menggandeng Gudang Garam sebagai penyandang dana. Semifinal yang diadakan di Malang dan final di Surabaya, mengusung grup rock Kaisar(Solo) sebagai yang terbaik. Djarum Super baru kembali mendukung Log pada festival yang ke tujuh dua tahun kemudian yaitu tahun 1993. Grup yang menjuarainya kali ini adalah Andromeda Rock Band(Surabaya), namun finalnya diselenggarakan di Yogyakarta. Pada tahun 1996, Djarum Super absen dan Log bekerjasama dengan stasiun televisi Indosiar. Festival yang ke delapan ini juaranya adalah grup rock Teaser(Temanggung).

Setelah itu selama lima tahun festival ini ditiadakan, karena kondisi ekonomi, politik dan sosial negara kita waktu itu baru pada tahun 2001 Djarum Super kembali bersedia menjadi pendukung festival yang ke sembilan. Kali ini festival diawali dengan menjaring grup-grup dari setiap propinsi, sehingga tidak heran jika pesertanya berjumlah sampai ratusan grup. Dari semua itu dipilih sebanyak 25 grup untuk masuk ke semifinal dan kemudian 10 grup terbaik bertarung di babak final yaitu Relp(Jakarta Selatan), Dadoo(Gresik), Green Master(Malng), Perisai(Bandung), Ungu5(Kediri), Loe-Joe(Makasar), Biroe(Denpasar), Shianida(Jogyakarta), Purnama(Medan), Arfa's(Makasar). Yang menjadi juara kali ini adalah grup Ungu5 yang sekarang berubah nama menjadi U9.

Dengan sistem yang sama festival musik rock versi Log Zhelebour kembali berlangsung untuk ke 10 kalinya tahun 2004 dan berhasil menjaring 800 grup di 18 propinsi. Dari ajang yang berlangsung selama 20 tahun ini begitu banyak lahir pemusik dan penyanyi rock yang menentukan perjalanan musik rock di Indonesia. Selain Jamrud dan Slank, Totok Tewel dan Eddy Kemput, masih ada sejumlah nama seperti Bomerang, gitaris Eet Syarani, penyanyi Mel Shandy, Ita Purnamasari dan lainnya yang meraih sukses dalam karir mereka setelah ikut festival musik rock versi Log Zhelebour.

Untuk ke 10 kali dalam kurun waktu 20 tahun, festival musik rock versi Log Zhelebour berlangsung di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11 Desember 2004. Semifinal pada hari pertama diikuti 25 grup dari 18 propinsi: Cadenza, Pane(Sumatera Barat), Child Band(Sumatera Utara), Manggots(Nanggroe Aceh Darussalam), Tahta Band, Metafora (Sumatera Selatan), Ferari, Mujizat(Jawa Barat), Mr.B(Jawa Tengah), Reload(Yogyakarta), The Break, Kobe, Daun(Jawa Timur), CTC Band, Big G 256(Bali), Loe Joe, Indonesia Baru(Sulawesi Selatan), Virgin ‘N Untouchable(Sulawesi Utara), Traxtor(Sulawesi Tengah), Kanda(Jakarta ), Take Over(Banten), Eldee Cool(Kalimantan Timur), Paris 208 (Kalimantan Barat), Mr.X(Kalimantan Selatan), dan Mario Bross(Kalimantan Tengah).

Setiap grup rata-rata menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk membawa dua lagu (wajib dan pilihan) dan persiapan alat musik. Alhasil penampilan ke 25 grup itu memakan waktu tidak kurang dari enam jam dan total menjadi tujuh ditambah break sholat magrib. Jarum jam menunjukan pukul 23.30 WIB ketika juri mulai bersidang untuk menjaring 10 grup yang pantas masuk final keesokan harinya. Sementara menunggu, band asal Kediri, Ungu5, juara Djarum Super Rock Festival IX mengibur penonton yang kelelahan.

Mendekati pukul 01.00 dewan juri yang terdiri Artur Kaunang (musisi), Mel Shandy (penyanyi), Remy Sutansyah (wartawan), Bens Leo (wartawan), Yoyok (Padi), Raymond Ariaz (Power Metal), Arul Efansyah (Power Metal), Jockie Suryoprayogo (musisi), Ian Antono (musisi), dan Hubert Hendri(Boomerang) mengumumkan 10 finalis, yakni Take Over(Banten), Daun Band(Kediri), Mujizat(Bandung), Indonesia Baru(Pinrang), Eldee Cool(Samarinda), Mr.X(Banjarmasin), Mr.B(Klaten), Kanda Band(Jakarta), Kobe(Sidoarjo) dan Loe Joe(Makasar). Acara yang dimulai pukul 17.00 WIB baru berakhir menjelang pukul 01.00 dini hari.

Ke 10 finalis itu berlaga dihadapan sekitar 15.000 penonton yang memadati Stadion Tambaksari pada malam kedua. Semuanya berusaha tampil seekspresif mungkin. Tapi sayang beberapa peserta kelihatan kehabisan stamina dan tidak mampu bermain sebaik ketika di semifinal. Yang menonjol adalah aksi Billy, gitaris Mujizat Band yang mempertontonkan penguasaan alat musik dan lagu yang prima, baik lagu wajib maupun lagu pilihan. Tidak heran jika Billy dan grupnya menjadi pilihan para juri, hingga mampu mengatasi kesembilan grup lainnya.

Para juara Djarum Super Festival Rock Indonesia ke-X di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11 Desember 2004 adalah Mujizat Band(Bandung,juara 1), Take Over(Banten,juara 2), Loe Joe(Makasar,juara 3), Mr.X(Banjarmasin, juara harapan), Daun Band(Kediri,juara favorit), Kobe(Sidoarjo,best performance), Billy(Mujizat Band,best guitarist), Ewin(Indonesia Baru Band, best drumer), Erwin Way(Mujizat Band,best bassist), Nora(Daun Band,best keyboard) dan Damar(Take Over Band)sebagai vokalist terbaik.

Akhirnya Djarum Super Rock Festival berakhir dan ditiadakan. Untuk menggantikannya adala

komentar

Posting Komentar

About

my logo

my logo

My Playlist

Pages

Blog Archive

Followers