Mencari Jati Diri

Sabtu, 29 Mei 2010 komentar
26107_106006569424430_100000452615582_151767_5547627_aArtist : Funky Kopral
Genre : Funk-Rock
Label : Indie
Rilis :Februari 2010
Setelah empat tahun “karam”, Funky Kopral hadir kembali melalui album ke empat yang diberi tajuk Funky Kopral. Judul album yang sama dengan nama band mereka seakan menjadi isyarat bahwa mereka belum mati setelah didera beberapa masalah, terutama dengan hengkangnya beberapa personel. Sebut saja Kristo (gitar), Bondan (bass), Oncy (gitar), dan disusul oleh Angga (vokal) yang hengkang setelah menyelesaikan album ke tiga tahun 2006 lalu.
Funky Kopral mendapatkan pengganti Bondan dan Oncy pada tahun yang sama, namun menilik album mereka di tahun tersebut, tampaknya peran kedua kopral (Bondan dan Oncy) belum mampu digantikan secara baik oleh mereka.
Di album keempat ini, tampaknya peran tersebut juga tidak mampu di atasi oleh mereka. Memang, style Ilham (bass) maupun Iqbal (gitar) berbeda dari Bondan dan Oncy. Namun sayangnya, mereka masih belum menemukan sound yang enak didengar seperti pendahulunya. Ini langsung terlihat pada “Soul Brother Number One” yang juga menjadi lagu pembuka. Sound gitar yang kurang vintage, membuat stakatu bass Ilham menjadi minim terdengar. Hal yang serupa terjadi lagi pada “Bulshit” dan “Ego Hati”.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa sejak album pertama muncul, Funky Kopral banyak mengambil aransemen atau kerangka lagu dari Red Hot Chili Peppers, Incubus, maupun James Brown. Pada “Bukan Hidupku” misalnya, intronya sangat mirip dengan lagu RHCP “Californication”. Kemudian, dengarkan distorsi bass musicman Ilham pada “Mencari Arti” yang sama persis dengan sound distorsi Flea pada “ Around The World”.
Lagu “Get Ready To Be Funk” merupakan lagu yang cukup unik. Selain bernuansakan “Play That Funky Music White Boy” James Brown, mereka juga menghadirkan suasana “The Greeting Song” RHCP yang temponya mampu dijaga dengan baik oleh Roby (drum). Bisa dikatakan bahwa lagu ini merupakan satu-satunya lagu Funk yang berbobot dalam album baru mereka.
Dari segi lirik, Funky Kopral banyak mengalami perubahan. Jika pada dua album awal, mereka berkutat seputar dunia anak muda dengan kritik sosial di dalamnya, kini Funky Kopral meninggalkan kritik tersebut. Kini,mereka hanya bicara seputar pesta anak muda dan cinta, sama seperti album sebelumnya.
Hendry yang diaulat menjadi vokalis baru belum bisa menyampaikan pesan dalam setiap lagu dengan baik. Tampaknya Funky Kopral juga harus berpikir keras bagaimana caranya menciptakan lagu yang sesuai dengan karakter vokal Hendry.
Memang, Funky Kopral telah kembali ke jalur awal musik mereka. Sayangnya, ini tidak diikuti oleh sound yang berkualitas. Namun, ditengah arus musik global yang kecanduan lagu-lagu melayu, keberanian mereka kembali ke Funk patut diapresiasi.

komentar

Posting Komentar

About

my logo

my logo

My Playlist

Pages

Blog Archive

Followers