Jika sudah mengetahui bentuk motif, tentu dalam pengembangan melodi hingga penyusunan frase akan semakin mudah dipraktekkan. Setelah penyusunan motif menjadi sebuah frase, maka yang perlu diperhatikan adalah struktur dari bentuk periodenya. Setiap frase lagu cenderung mempunyai bentuk simetris. Dengan kata lain, bahwa sebuah frase tanya / frase anteseden seharusnya diakhiri dengan frase jawab / frase konsekwen. Progresi akor tentunya juga ikut menegaskan sebuah frase musik terhadap koma dan titik sehingga sebuah musik akan semakin jelas frase-frasenya.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk periode lagu menurut frasenya antara lain:
a. Bentuk lagu satu bagian
Bentuk lagu ini merupakan bentuk lagu yang hanya terdiri dari frase tanya (anteseden) dan frase jawab (konsekwen). Contoh pada lagu Bagimu Negeri.
b. Bentuk lagu dua bagian
Lagu dengan bentuk dua bagian adalah lagu yang terdiri dari dua kalimat utuh yang berlainan. Dengan demikian apabila sebuah kalimat diulang seperti dalam lagu Bagimu Negeri, maka belum termasuk kategori lagu dua bagian, dengan kata lain, pengulangan sebuah frase yang sama/hampir sama tidak dihitung sebagai frase baru.
Bentuk lagu dua bagian merupakan bentuk lagu yang lazim dipakai pada lagu populer, lagu anak, lagu perjuangan dan sebagainya.
Contoh pada lagu Ibu Kita Kartini.
c. Bentuk lagu tiga bagian
Biasanya bentuk lagu tiga bagian lebih panjang dari bentuk lagu 2 bagian. Bentuk lagu tiga bagian terdiri dari tiga bait periode yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya (bentuk A B C).
Contoh pada lagu Bangun Pemudi Pemuda.
komentar
Posting Komentar