Maestro Keroncong

Senin, 31 Mei 2010 komentar: 1

Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa menjadi legenda di masyarakat. Satu dari yang sedikit itu, ialah maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono, pencipta lagu Bengawan Solo. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang sangat digemari di Jepang. Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Lagu yang telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia. Dan, tak banyak pula dari penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa bertahan hingga usia 85 tahun. Gesang bahkan telah membuktikan bahwa dalam usianya yang ke-85 tahun, masih mampu merekam suaranya. Rekaman bertajuk Keroncong Asli Gesang itu diproduksi PT Gema Nada Pertiwi (GMP) Jakarta, pada September 2002.

Sudah empat kali PT GMP memproduksi album khusus Gesang, yaitu pada tahun 1982, 1988, 1999, dan tahun 2002. Dari 14 lagu dalam rekaman compact disk (CD), enam di antaranya merupakan lagu yang belum pernah direkam. Yaitu Seto Ohashi”tahun 1988, Tembok Besar”tahun 1963, Borobudur”tahun 1965, Urung”tahun 1970, Pandanwangi”tahun 1949, dan Swasana Desa”tahun 1939. Selebihnya lagu-lagu lama karya Gesang, seperti Sebelum Aku Mati, Pamitan dan tentu saja Bengawan Solo.

Yayasan Peduli Gesang (YGP) wadah sejumlah warga Jepang yang memiliki penghormatan khusus pada Gesang, dan mereka menghimpun dana untuk membantu kehidupan Gesang. Sebagian dari mereka adalah orang Jepang yang berusia di atas 80 tahun, karena pada masa perang dahulu sudah mengagumi lagu Bengawan Solo. Mereka berasal dari Pulau Shikoku, Yokohama yg diketuai oleh Ny. Yokoyama Kazue (55 tahun).

Ny. Yokoyama mengaku, sebenarnya ia hanya melanjutkan usaha mendiang Hirano Widodo, salah seorang warga Jepang yang tinggal di Klaten sebagai pengagum Gesang. “Saya sudah telanjur berjanji pada Pak Hirano tatkala beliau dirawat di rumah sakit”, tutur Ny Yokoyama. Ia bahkan mengaku, sebelumnya tidak mengenal Gesang.

Menyebut kekaguman terhadap Gesang sebagai sebuah legenda, rasanya tidak adil tanpa menyebut peran PT Gema Nada Pertiwi yang dipimpin Hendarmin Susilo 57 tahun. “Saya termasuk warga keturunan, tetapi saya cinta negeri ini, dan menyukai lagu-lagu daerah di sini seperti gending, degung, lagu-lagu Tapanuli, terutama keroncong”, ungkapnya. Hendarmin mengaku, kecintaannya pada musik keroncong seperti sudah mendarah-daging, dan karena itu ia siap berkorban. Ia juga menghormati Gesang, bahkan telah menganggapnya sebagai orangtua nya. Kalau bukan berdasar rasa kagum dan penghargaan yang mirip mitos, rasanya memang tak masuk akal sebuah perusahaan rekaman memproduksi album rekaman musik keroncong. “Apalagi di masa sulit sekarang ini”, kata Hendarmin. “Memang banyak teman Asiri yang menyebut saya gila”.

Hendarmin juga menyebutkan, sebenarnya bukan hanya kalangan masyarakat Jepang yang mengagumi Gesang. Nama Gesang dengan “Bengawan Solo” nya juga cukup dikenal pula di daratan Tiongkok. Dalam kaitan itu ia menyebut jasa Bung Karno yang pada masa lalu sering membawa misi kesenian ke RRC dan negara Asia Tenggara yang lain.

Bengawan Solo masuk ke Jepang untuk pertama kali sekitar setengah abad yang lalu di kala masa perang. Pada waktu tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, lagu itulah yang dari radio terdengar secara luas di kalangan serdadu Jepang serta orang-orang Jepang yang berada di sini.

Gesang datang pada festival salju Sapporo atas undangan himpunan persahabatan Sapporo dengan Indonesia pada tahun 1980, untuk pertama kali. Setelah itu telah berkali-kali datang ke Jepang atas undangan himpunan persahabatan Jepang. Demikianlah pagelaran keroncong berlangsung di Jepang untuk pertama kali dengan membawakan lagu Bengawan Solo. Melalui Gesang dan musik keroncong, orang menjadi sadar bahwa musik adalah sesuatu yang mutlak perlu bagi persahabatan dan perdamaian dunia. Lebih-lebih lagi, berkat kerendahan hati Pak Gesang, kepribadiannya telah membawa keakraban dan kehangatan bagi orang Jepang. Berkat kunjungannya ke Jepang, keroncong telah mengalami boom secara diam-diam. Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Bengawan Solo yang melintasi batas negara, dengan memperkayakan hati manusia telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia.

Pada pukul 18.10 wib, 20 Mei 2010, diruang ICU PKU RS Muhammadiyah, Maestro Keroncong ini wafat karena infeksi paru-paru yang telah lama dideritanya. Sebagai penghormatan atas jasa–jasanya, Gesang dimakamkan secara militer dikompleks pemakaman Pracimaloyo, Solo, Jawa Tengah. Ia berpesan agar melestarikan musik keroncong.   

Biografi Gesang

komentar
Gesang atau nama lengkapnya Gesang Martohartono. Gesang dalam bahasa Jawa “kromo inggil” berarti hidup, dan Gesang memang telah banyak menghidupkan dunia musik keroncong di Indonesia. Bengawan Solo salah satu ciptaan Gesang yang legendaris, dan saat ini lagu Bengawan Solo menjadi perebutan antara pihak Belanda dan Indonesia. Padahal Gesang sudah mendaftarkan hak cipta lagu Bengawan Solo tersebut, tapi ada saja orang Belanda yang mengaku menciptakan lagu tersebut.

Dengan nama lengkap Gesang Martohartono, lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 1 Oktober 1917. Gesang dikenal sebagai “Maestro keroncong Indonesia” dengan lagu Bengawan Solo yang terkenal dan legendaris itu. Bukan saja lagu tersebut terkenal di dalam negeri Indonesia saja, di Jepang pun lagu Bengawan Solo sangat terkenal dan banyak digemari terutama oleh kalangan “sepuh” nya. Lagu Bengawan Solo diterjemahkan ke dalam setidaknya 13 bahasa dunia, termasuk diantaranya dalam terjemahan bahasa Inggris, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang.
Jepang memberikan penghargaan kepada Gesang pada tahun 1983, atas jasanya dalam perkembangan musik keroncong. Bentuk penghargaannya diwujudkan dalam bangunan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Pemeliharaan Taman Gesang ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga di Jepang yang didirikan untuk Gesang.
Beberapa lagu ciptaan Gesang yang paling populer diantaranya adalah Bengawan Solo, Jembatan Merah, Pamitan, Caping Gunung dan Ojo Lamis (3 yang terakhir terkenal dalam bahasa Jawa).

Gesang Tetap Gesang (Hidup) dalam Karyanya

komentar
Bengawan Solo

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu
Jadi perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan air
Meluap sampai jauh

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatmu dulu
Kaum pedagang
S’lalu naik itu perahu

Itulah lagu Bengawan Solo berirama keroncong karya komponis Gesang Martohartono yang sudah sangat terkenal bahkan bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri, justru telah diterjemahkan ke dalam tiga belas bahasa asing. Namun saya terkenang pada peristiwa di penghujung tahun 1960-an (tahun 1968 atau 1969) PWI Kring Medan mengadakan Lomba Nyanyi antar wartawan anggota PWI.
Peristiwa itu diadakan di gedung Pendam II/BB Jalan Listrik Medan, karena PWI belum punya gedung sendiri dan masih menompang di gedung Pendam tersebut. Yang unik justru lagu wajib dalam lomba tersebut adalah Bengawan Solo, walaupun tidak dibawakan dalam irama keroncong (padahal pada zaman itu keroncong masih cukup digemari di Medan, dan banyak orkes keroncong yang selalu tampil di RRI).
Maka berlomba-nyanyilah kaum "kuli-tinta". Mengasyikkan! Karena bermacam-macamlah cara mereka menyanyi. Ada suaranya rendah, ada yang nyaring tinggi membuat telinga pendengar berdenging, tapi ada pula yang mendatar saja tak tentu iramanya, namun tak sedikit pula yang bagus dan seronok didengar dan keluar mendapat nomor sebagai pemenang juara sekian dan sekian. Yang menarik adalah pada babak penyisihan para peserta harus bernyanyi solo tanpa iringan musik. Tapi pada babak final ada grup musik yang mengiringi. Babak belur-lah para penyanyi amatiran tersebut, bahkan ada yang lari tak berani masuk final.
Tapi sudahlah, itu kenangan manis tempo doeloe. Cuma saya jadi teringat, karena pencipta lagu Bengawan Solo itu, Gesang Martohartono, meninggal-dunia dalam usia 93 tahun pada hari Kamis 20 Mei 2010 (bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional). Yang menyedihkan justru lagu ini sudah kurang terdengar. Bahkan irama keroncong pun sepertinya ditepikan, dianggap lagu jadul (jaman dulu), dan teramat jarang disiarkan atau di tayangkan oleh radio maupun televisi (swasta). Kecuali TVRI yang masih mempunyai tayangan tetap Gebyar Keroncong setiap Jumat malam (malam Sabtu jam 22.00 WIB).
Tayangan ini diisi oleh berbagai orkes keroncong dari Jakarta, Yogya, Bandung, Malang, secara bergantian, dan para penyanyi keroncong ada yang tua dan tidak ketinggalan penyanyi muda, serta dipandu oleh penyanyi keroncong lin Indriani. Ternyata tayangan ini masih tetap mendapat sambutan para penggemar keroncong, yang dinilai sebagai irama musik pusaka Indonesia. Sayangnya, kebanyakan TV swasta sepertinya "mengharamkan" keroncong. Barulah setelah Sang Maestro meninggal, beberapa stasiun TV swasta menayangkan berita dukacita yang, dibarengi sajian lagu-lagu keroncong.
Gesang yang dilahirkan di Solo 1 Oktober 1917. ternyata tidak hanya dikenal di dalam negeri saja, tetapi juga di mancanegara. Gesang dengan lagunya Bengawan Solo sangat dikenal di Jepang, bahkan mereka membentuk yayasan, dan selalu mengirimkan honor karena lagu ciptaan Gesang itu disiarkan/ditayangkan dan direkam dan diedarkan kepada publik. Malahan lagu Bengawan Solo hadir dalam film Jepang "Stray Dog" karya sutradara terkenal Jepang, Akira Kurasawa.
Terkenalnya lagu Bengawan Solo di Jepang bermula datangnya beberapa orang Jepang menemui Gesang di Solo. Pimpinannya bernama Mitsuo Hirano. Dia menceritakan, sudah lama mendengar dan menggemari lagu karya-karya Gesang terutama lagu Bengawan Solo. Sebab di masa Perang Dunia II Mitsuo Hirano sebagai anggota militer Jepang bertugas di Solo, dan dia bersama teman-temannya selalu melihat atau menonton Gesang (ketika itu masih muda) menyanyi di berbagai pertunjukan umum, maupun di sandiwara keliling (Bintang Soerabaja) di mana Gesang menjadi anggotanya.
Menurut Mitsuo Hirano, lagu Bengawan Solo sangat populer di Jepang. Yang memperkenalkan atau mempopuler lagu tersebut adalah mantan anggota militer Jepang yang pernah bertugas di Indonesia, khususnya di Jawa. Mereka hafal kata-kata lagu tersebut dan mampu menyanyikannya. Anak-anak sekolah Jepang juga menyenangi lagu tersebut, apalagi setelah kata-katanya diter-jemahkan ke dalam bahasa Jepang, namun irama lagunya tetap sama. Anak-anak sekolah di Jepang mengenal Indonesia lewat Bengawan Solo.
Lagu ini pun dikenal di China, bahkan juga di Belanda. Saya terkenang, ketika suatu siang di tahun 1980-an bersama beberapa rekan wartawan Medan (anggota PWI) hendak makan siang dan memasuki sebuah restoran di tepi pantai Scheveningen, Belanda, mendadak diperdengarkan lagu Bandar Jakarta dan Bengawan Solo dalam irama keroncong. Ternyata keroncong dikenal di Belanda.
Selama hidupnya yang hampir satu abad (1917-2010) Gesang telah melahir-kan 42 lagu keroncong dan langgam Jawa. Yang paling populer adalah Bengawan Solo, Saputangan, Jembatan Merah, Tirtonadi, Roda Dunia. Bumi Emas Tanah Airku, Sebelum Aku Mati, Caping Gunung, juga Tembok Besar (hasil kunjungannya ke China), juga Seto Ohashi (Jepang).
Lagu-lagu karya Gesang ini lebih banyak memuji keindahan alam tanah-airnya, bumi pertiwi yang sangat dicintainya. Tapi tak urung tentu ada juga yang bertema cinta (Putus Cinta), kritik (Caping Gunung), juga perjuangan bangsa. Karya-karyanya ini banyak yang menghiasi film-film nasional di masa jayanya dulu. Bahkan ada film yang berjudul Bengawan Solo produksi Tans Wong Bros tahun 1949 yang dibintangi Sofia (Sofia WD, bintang terpo puler saat itu), Raden Mochtar, Mochamad Mochtar, Sukarsih, S.Waldy, Ratna Rutinah, dengan sutradara (istilah di saat itu regisur) Jo An Tjiang. Film ini termasuk yang laris manis (box office) di zamannya.
Lalu ada film Saputangan juga tahun 1949 produksi Bintang Surabaya Film (semula ini nama grup sandiwara pimpinan Fritz Young dan Gesang menjadi salah seorang anggotanya). Film ini dibintangi Chatir Harro, Natty Herawati, Astaman, Darussalam, Suryono (Pak Kasur, pencipta lagu anak -anak), dengan sutradara Fred Young
Gesang hanya berpendidikan Sekolah Rakyat (SD). Maka dia tak mampu menulis lagu-lagunya dengan notbalok. Jika inspirasinya muncul setelah mengalami suatu peristiwa, atau terkagum pada keindahan alam, atau karena cintanya putus, biasanya dia hanya gerenengan (bergumam), lalu menuliskan syairnya, kemudian musiknya ditulis oleh temannya yang musikus, yang ditulis berdasarkan gerenengannya.
Kini Gesang sudah tiada. Namanya ketika dilahirkan adalah Soetadi. Tapi di masa kecilnya selalu sakit-sakitan maka orangtuanya menukar namanya menjadi Gesang (bahasa Jawa, artinya hidup), Dan Gesang memang hidup dalam usia yang panjang, 93 tahun. Dan hidupnya pun tidak sia-sia, menciptakan lagu-lagu keroncong yang dinilai sebagai budaya pusaka Indonesia.
Meskipun ada generasi muda yang kurang simpati terhadap keroncong, namun beberapa musisi muda berupaya melangenkan keroncong dalam bentuk yang katakanlah "di-modern-kan". Ini misalnya dilakukan oleh Viky Sianipar. yang banyak mengolah lagu daerah dengan versi yang dibarukan.
Memang keroncong jangan sampai mati, harus dilestarikan, itulah pesan Gesang berkali-kali. Mudah-mudahan pintanya terkabul, Gesang akan tetap gesang (hidup) dalam karya-karyanya.

Bondan Prakoso Bikin Band Baru

komentar
Yogyakarta - Setelah hengkang dari Funky Kopral dan bersolo karir, kini Bondan Prakoso membuat band baru. Bahkan untuk memperkuat bandnya, ia mendapuk Bengbeng 'Pas Band' juga Andi /Rif untuk bergabung. Memang benar belakangan ini mantan penyanyi cilik Bondan Prakoso tengah sibuk dengan band barunya. Bondan dan teman-temannya menamakan band mereka dengan sebutan Rock Stars Colaboration. Mereka adalah Andi /Rif, Ridho Slank, Jimi The Upstairs, Bengbeng Pas Band, Eno Netral dan tentunya Bondan Prakoso. Tapi ternyata ini hanya proyek musik Bondan saja. Mantan basist Funky Kopral ini tengah menemukan suasana baru dalam bermusik. Bersama teman-teman musisi ini Bondan singgah ke Makasar, Surabaya dan Yogyakarta untuk menggelar konser. "Ya kalau Bengbeng mau cabut dari Pas Band mungkin kita bisa bikin band baru beneran," gurau Bondan ketika ditemui detikhot di Hotel Safir Yogyakarta, Selasa (2/5/2006). Sejauh ini Bondan memang merasa cocok dengan rekan-rekan musisi di Rock Stars Colaboration. Tapi kalau membentuk band baru dengan mereka perjuangan Bondan tidak akan terwujud. Masing-masing dari mereka telah mempunyai band dengan nama besar, sepertinya Bondan harus mencari rekan lainnya untuk membentuk band baru. "Kangen juga pengen nge-band. Sejauh ini belum ketemu yang cocok, klop ya baru sekarang ini saja. Proyek saya dengan Fade 2 Black sudah cukup mengobati rasa rindu saya nge-band kok," tambah Bondan. Selebihnya Bondan tak ingin berpikir muluk-muluk. Jika gilirannya bertemu dengan orang yang tepat mungkin Bondan akan kembali dengan formasi band. Tapi hingga saat ini, ia sudah cukup bahagia dengan solo karirnya.

BONDAN PRAKOSO

Sabtu, 29 Mei 2010 komentar

Nama Lengkap : BONDAN PRAKOSO

Nama Panggilan : MR B

TTL : 8/MEI/1984

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

Nama Ibu : Lili Yulianingsih

Nama Bapak : Sisco Batara

Agama : Islam

Pendidikan : Lulusan D3 Sastra Belanda UI

Pekerjaan : Musisi, Produser

Hobby : Musik, Membaca, Menonton Film

Musisi/Band Favorit : Les Claypool (Primus), Muse, Dave Mathews Band

Referensi Buku : Huru Hara Kiamat, Jangan Bersedih, Chicken Soup

Makanan Favorit : Chicken Teriyaki, Nasi Goreng Hati/Pete.

Minuman Favorit : Air Mineral

Alamat : PO BOX 1281 JKS 12012



.................................................................................

BONDAN PRAKOSO

DISKOGRAPHY

.................................................................................


:: 1988-1995

8 ALBUM CHILD SINGER

Singer



:: 1999-2001

2 ALBUM WITH FUNKY KOPRAL

Bassis,Music Producer

Universal Music Indonesia

Group Alternatif terbaik AMI SHARP AWARD 2001



:: 2002

1 ALBUM COLABORATION SETIAWAN DJODY FEAT

FUNKY KOPRAL

Bassis

AIRO RECORD

Kolaborasi Rock Terbaik AMI SHARP AWARD 2003



:: 2005

BONDAN PRAKOSO & FADE 2 BLACK

ALBUM : RESPECT

Producer,Composer,Arranger,Singer,Bass&Guitar

and All Instrument

Sony BMG



:: 2006

BASS HEROES (13 Top Bass Player Indonesia)

Bondan Prakoso,Thomas “gigi”,Rindra “padi”,

Bongki “bip”,Ronny “cokelat”,Adam “so7”,Indro,

Bintang,Iwan Xaverius,Ari Firman,Arya,

Barry likumahua,Nissa “Omllete”

Sony BMG

Break The Record MURI (Museum Record Indonesia)

Penampilan Bassis terbanyak dalam satu panggung

Mencari Jati Diri

komentar
26107_106006569424430_100000452615582_151767_5547627_aArtist : Funky Kopral
Genre : Funk-Rock
Label : Indie
Rilis :Februari 2010
Setelah empat tahun “karam”, Funky Kopral hadir kembali melalui album ke empat yang diberi tajuk Funky Kopral. Judul album yang sama dengan nama band mereka seakan menjadi isyarat bahwa mereka belum mati setelah didera beberapa masalah, terutama dengan hengkangnya beberapa personel. Sebut saja Kristo (gitar), Bondan (bass), Oncy (gitar), dan disusul oleh Angga (vokal) yang hengkang setelah menyelesaikan album ke tiga tahun 2006 lalu.
Funky Kopral mendapatkan pengganti Bondan dan Oncy pada tahun yang sama, namun menilik album mereka di tahun tersebut, tampaknya peran kedua kopral (Bondan dan Oncy) belum mampu digantikan secara baik oleh mereka.
Di album keempat ini, tampaknya peran tersebut juga tidak mampu di atasi oleh mereka. Memang, style Ilham (bass) maupun Iqbal (gitar) berbeda dari Bondan dan Oncy. Namun sayangnya, mereka masih belum menemukan sound yang enak didengar seperti pendahulunya. Ini langsung terlihat pada “Soul Brother Number One” yang juga menjadi lagu pembuka. Sound gitar yang kurang vintage, membuat stakatu bass Ilham menjadi minim terdengar. Hal yang serupa terjadi lagi pada “Bulshit” dan “Ego Hati”.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa sejak album pertama muncul, Funky Kopral banyak mengambil aransemen atau kerangka lagu dari Red Hot Chili Peppers, Incubus, maupun James Brown. Pada “Bukan Hidupku” misalnya, intronya sangat mirip dengan lagu RHCP “Californication”. Kemudian, dengarkan distorsi bass musicman Ilham pada “Mencari Arti” yang sama persis dengan sound distorsi Flea pada “ Around The World”.
Lagu “Get Ready To Be Funk” merupakan lagu yang cukup unik. Selain bernuansakan “Play That Funky Music White Boy” James Brown, mereka juga menghadirkan suasana “The Greeting Song” RHCP yang temponya mampu dijaga dengan baik oleh Roby (drum). Bisa dikatakan bahwa lagu ini merupakan satu-satunya lagu Funk yang berbobot dalam album baru mereka.
Dari segi lirik, Funky Kopral banyak mengalami perubahan. Jika pada dua album awal, mereka berkutat seputar dunia anak muda dengan kritik sosial di dalamnya, kini Funky Kopral meninggalkan kritik tersebut. Kini,mereka hanya bicara seputar pesta anak muda dan cinta, sama seperti album sebelumnya.
Hendry yang diaulat menjadi vokalis baru belum bisa menyampaikan pesan dalam setiap lagu dengan baik. Tampaknya Funky Kopral juga harus berpikir keras bagaimana caranya menciptakan lagu yang sesuai dengan karakter vokal Hendry.
Memang, Funky Kopral telah kembali ke jalur awal musik mereka. Sayangnya, ini tidak diikuti oleh sound yang berkualitas. Namun, ditengah arus musik global yang kecanduan lagu-lagu melayu, keberanian mereka kembali ke Funk patut diapresiasi.

Konser Aris Idol & Bondan Feat Fade to black

komentar

Konser Aris Idol & Bondan Feat Fade to black




Akhirnya bisa punya waktu untuk posting soal acara konser Aris Idol dan Bondan n Fade to Black. Konser yang diadain tanggal 28 Agustus kemaren ternyata berhasil dilaksanakan dengan sukses. Total pengunjung yang hadir yaitu 3500an, seru banget mulai dari aksi panggung Bondan dan fade to black yang keren banget. Bass, musik, rap, dan aksi panggung yang keren buat seluruh pengunjung teriak gembira lanjut dengan Aris Idol yang ga cukup kalah dengan Bondan n fade to black. Pokoknya seru banget banyak hal yang saya pelajari dari event kali ini, mulai dari crew sampe harus ngmpetin artis yang dikejer-kejer fans. Sayang ga sempet foto bareng sama Bondan dkk jadi cuma bisa foto sama Aris Idol dan Aji Idol yang asli pas ngobrol panjang orangnya kocak abis, Thanks a lot yah buat semua yang udah dateng. tunggu next event yah.

Konser 'Bass Heroes', 13 Bassist Jadi 1

komentar

Konser 'Bass Heroes', 13 Bassist Jadi 1

Jakarta, 13 bassist papan atas Indonesia akan tampil bersama, satu panggung, dalam konser bertajuk 'Bass Heroes' yang digelar 28 Februari 2006
Konser yang dipromotori POS Entertainment itu akan berlangsung di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

POS Entertainment yang digawangi manajer band GIGI Dhani Pete ini sebelumnya sukses menggelar konser 'Trisum' (Dialog Tiga Gitar). 'Trisum' menampilkan tiga pendekar gitar papan atas, Tohpati, Budjana dan Balawan.

Kembali ke 'Bass Heroes', bassist yang akan tampil adalah Thomas Ramdan (GIGI), Rindra (Padi), Adam (Sheila on 7), Ronny (Cokelat), Bongky (BIP), Indro Hardjodikoro, Bintang Indrianto, Barry Likumahua, Iwan Xaverius, Arya Setiyadi, Bondan Prakosom Ari Firman, dan Nissa (Ommelette) sebagai satu-satunya perempuan.

Ketiga belas bassis berbeda aliran musik ini nantinya tidak hanya akan tampil sendiri-sendiri, tapi juga berkolaborasi.
komentar
Sudah 2 tahun lebih Bondan Prakoso (28) membina rumah tangga dengan istrinya, Mergie Caroline (23). Membina rumah tangga tentunya berbeda dengan mengatur sebuah band. Mempertimbangkan masa depan keluarga dan anaknya, ia berencana bekerja di bidang selain musik, walau bukan berarti ia meninggalkan kehidupan band yang telah membesarkan namanya.
Pemain instrumen bas ini sekarang bekerja sebagai produser dan arranger jingle di televisi, namun ia merasa jaminan masa depannya di dunia musik belumlah menjanjikan. Saat ditanya rencana ke depannya ia hanya menjawab, "Ke depan gue harus punya pekerjaan di luar musik karena nggak punya tunjangan pensiun. Pemerintah nggak pernah liat kita."
Walau telah mantap menikah muda, ia belum berencana untuk menambah momongan. Ia merasa kasihan pada sang istri yang telah 9 bulan mengandung beban fisik dan mental. Saat ini ia dan sang istri berkonsentrasi untuk merawat serta mendidik putri pertamanya, Kara Annabelle.
Ayah satu anak yang bertampang babyface ini berprinsip untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah. Mantan penyanyi cilik ini percaya bahwa tidak ada hal lain yang sebaik itu dalam membina keluarga.
Tentang targetnya saat ini, ia berencana mengajar anaknya untuk berbicara. Pengalaman pertama mendidik anak perempuan dijalaninya dengan santai. Kesulitan dalam mendidik anak untuk sementara belum dirasakannya, "Kalau udah 3 tahun baru mikir," candanya.

Tak Mau Diikuti Jejaknya, Bondan Prakoso Serahkan pada Annabelle

komentar
Jakarta, Mantan penyanyi cilik, Bondan Prakoso kini telah memiliki anak. Anak pelantun Si Lumba-lumba ini, baru berusia satu tahun bernama Kara Annabelle yang begitu lucu. Sebagai mantan penyanyi cilik, Bondan pun tak ingin mengarahkan sang anak mengikuti jejaknya.

"Aku tidak eksploitasi dan mengarahkan anak. Aku membiarkannya saja, karena setiap orang mempunyai tujuan masing-masing. Aku, akan support dia. Sama, seperti orang tua aku," ujar Bondan saat beritabaru.com hubungi, Senin (16/11). Walau begitu, Bondan tetap memperkenalkan musik kepada sang anak.

Mulai dari kandungan hingga  saat ini. Ketika masih dalam perut ibunya, Bondan kerap memutarkan musik klasik dan R&B. Tak ketinggalan, pria jebolan sastra Belanda Universitas Indonesia ini memutarkan ayat-ayat suci.

Saat Bondan manggung, terkadang sang anak ikut pula menontonnya. "Kalau ke studio, aku belum pernah mengajak dia. Sebab, aku belum mempunyai studio sendiri," tuturnya. Bondan mengatakan, setelah mempunyai anak. Otomatis, waktunya banyak dicurahkan untuk keluarga.

Ia, sering mengajak keluarga ke tempat-tempat hiburan seperti mal pada hari-hari biasa. Maklum, saat weekend justru Bondan banyak mendapat tawaran menyanyi. Tak heran, Bondan hanya memiliki waktu beberapa hari bersama keluarga.

"Job ramai, sebulan bisa 24 hari. Sisa waktu, aku gunakan buat keluarga," ujar mantan personil Funky Kopral ini. Bagi Bondan, waktu bersama keluarga merupakan hari-hari menyenangkan. Pasalnya, sang anak masih dalam tahap lucu-lucunya.

Apalagi, Kara sudah bisa berdiri. Plus, cerewet. "Giginya juga sudah numbuh empat. Dua di atas, dua di bawah," ucap Bondan seraya tersenyum.

Bondan Berencana Bekerja di Luar Dunia Musik

komentar

Bondan Berencana Bekerja di Luar Dunia Musik




Kapanlagi.com - Sudah 2 tahun lebih Bondan Prakoso (28) membina rumah tangga dengan istrinya, Mergie Caroline (23). Membina rumah tangga tentunya berbeda dengan mengatur sebuah band. Mempertimbangkan masa depan keluarga dan anaknya, ia berencana bekerja di bidang selain musik, walau bukan berarti ia meninggalkan kehidupan band yang telah membesarkan namanya. Pemain instrumen bas ini sekarang bekerja sebagai produser dan arranger jingle di televisi, namun ia merasa jaminan masa depannya di dunia musik belumlah menjanjikan. Saat ditanya rencana ke depannya ia hanya menjawab, "Ke depan gue harus punya pekerjaan di luar musik karena nggak punya tunjangan pensiun. Pemerintah nggak pernah liat kita."
Walau telah mantap menikah muda, ia belum berencana untuk menambah momongan. Ia merasa kasihan pada sang istri yang telah 9 bulan mengandung beban fisik dan mental. Saat ini ia dan sang istri berkonsentrasi untuk merawat serta mendidik putri pertamanya, Kara Annabelle.
Ayah satu anak yang bertampang babyface ini berprinsip untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah. Mantan penyanyi cilik ini percaya bahwa tidak ada hal lain yang sebaik itu dalam membina keluarga.
Tentang targetnya saat ini, ia berencana mengajar anaknya untuk berbicara. Pengalaman pertama mendidik anak perempuan dijalaninya dengan santai. Kesulitan dalam mendidik anak untuk sementara belum dirasakannya, "Kalau udah 3 tahun baru mikir," candanya.

Bondan Prakoso Mengaku Berubah




Kapanlagi.com - Para musisi, terutama mereka yang tergabung di dalam sebuah band, terkadang enggan untuk segera memulai hidup berkeluarga. Seorang pemain band, dengan jadwal manggung dan promo album yang sangat padat, harus berpikir masak-masak terlebih dahulu sebelum memutuskan hidup berkeluarga. Hal tersebut nampaknya telah berhasil diatasi oleh Bondan Prakoso (28), yang menikah dengan Mergie Caroline (23) pada tahun 2007. Saat ini mereka dikaruniai seorang putri, Kara Annabelle, yang berumur 1,4 tahun.
Menikah di usia yang relatif muda, namun Bondan mengaku telah mantap menjalaninya, terutama dari segi mental. Setelah berkeluarga, keseharian Bondan disibukkan dengan kerja dan mendidik anak. "Kalo ada budget lebih shopping," tambahnya.
Ditanya tentang keinginannya nongkrong-nongkrong bersama teman-temannya, Bondan berujar telah melewati masa-masa seperti itu.
Menikah telah membawa banyak perubahan pada diri Bondan,frontman band Bondan Prakoso & Fade2Black ini, mengaku bahwa menikah telah membuatnya belajar untuk mengambil keputusan besar. Ia mengubah cara berpikirnya setelah mempunyai momongan.
"Awalnya agak sulit dipercaya, wow, I am father now, karena sering liat anak jadi berubah cara berpikir gue," ujar Bondan saat ditemui dalam jumpa pers Konser Amal dan Launching Charity Club Indonesia yang bertempat di D'ocean, Plaza Tendean, Selasa (23/02).
Sebagai pasangan muda, tentunya Bondan dan keluarganya tak lepas dari masalah. Dalam menyelesaikannya,Bondan berprinsip untuk selalu berkepala dingin. "Kita nggak nyelesain masalah dengan bicara kasar dan pergi itu nggak nyelesain masalah,kita bicara baik-baik," katanya.




Kapanlagi.com - Ketika seorang seniman musik menderita sakit dan mengalami kesulitan biaya dalam pengobatannya, siapakah yang harus membantunya? Bagaimana jika yang kini terbaring sakit adalah Waldjinah dan Gesang?Mengingat jasa dan sumbangsih mereka dalam dunia berkesenian di tanah air yang sangat besar, selain pemerintah sebagai ujung tombak kegiatan sosial, tentu saja segenap elemen dalam masyarakat yang pernah menikmati karya-karya terbaik para seniman tersebut layak untuk membantunya.
Dan kini telah hadir CCI - Charity Club Indonesia - untuk membantu para seniman yang tengah menderita sakit itu. CCI adalah organisasi nirlaba yang siap bergerak dan mengawali kegiatannya pada 26 Februari 2010 di Ballroom Twin Hotel, Jalan S.Parman Kav 93-94, Slipi, Jakarta Barat, mulai pukul 7 malam.
"Selain peresmian CCI, itu sekaligus kami menggalang dana untuk sejumlah nama yang kini sedang terbaring sakit dan relatif mengalami kesulitan biaya," ungkap Bens Leo, salah seorang penggagas berdirinya CCI, Selasa (23/02) di D' Ocean Tendean di Jakarta Selatan
Sejumlah nama yang sedang terbaring sakit itu adalah; Waldjinah (penyanyi keroncong), Gesang (pencipta lagu keroncong), Rizaldi Siagian (Etnomusikolog), Pepeng (komedian), Deddy Hasan (penyanyi Katara Singers), Teguh Esha (penulis), Deded R Moerad (penulis buku jazz), Bram Makakekum (Kelompok Kampungan dari Jogja), Januar Irawan (bassis Makara) dan Yudhi NH (wartawan musik).
Dalam konser perdana ini, beberapa artis yang langsung menyatakan kesediaanya untuk mendukung kinerja CCI, sekaligus membantu rekan seniman mereka yang tengah menderita sakit itu adalah Vina Panduwinata, The Dance Company, Kadri Jimmo The Prinzes of Rhythm featuring Once Dewa, Yuni Shara, Bondan Prakoso, Thinkerbell (Tere dan Fiia), dan Audiensi Band serta Mayong Suryo Laksono dan Elsa Sigar sebagai host-nya.
Sistem donasi yang diterapkan dalam konser amal itu, Diimulai dari sumbangan sebesar Rp150 ribu per orang (kursi tanpa meja) hingga tak terbatas nilainya (kursi + meja dan duduk ditemani kalangan selebritas) tergantung dari kerelaan dan kesediaan para donatur.
Donasi tersebut bisa ditransfer ke rekening CCI di BCA dengan rekening gabungan atas nama Mohammad Kadri dan Harry Santoso dengan nomer rekening 679 - 0321 - 004.
CCI digagas oleh sejumlah pekerja seni dalam industri musik di tanah air, seperti musisi, pengamat musik, wartawan, Event organizer, penyewaan tata suara, seniman senimatografi, dokter, pengacara bahkan anggota parlemen.
Diantara mereka adalah Bens Leo, Remmy Soetansyah, Ati Ganda, Dion Momongan, Nini Suny, Buddy Ace, Harry Koko Deteksi, Kadri Mohamad, Tere, Tiro Sanchabahtiar, Doddy Katamsi, Rudita, dr. Pauline Endang, dr. Aswin Sastrowardoyo, Doni Hardono, Adib Hidayat dan beberapa nama lainnya yang terus menyatakan kesediaannya bergabung dalam lembaga sosial CCI tersebut.
Selama ini di antara nama-nama tersebut mulai terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan konser amal untuk membantu masyarakat termasuk para seniman musik. Sebut saja misalnya acara amal untuk seniman musik almarhumah Nita Tilana di era 90-an, yang bisa dibilang cikal bakal dimulainya konser amal untuk membantu insan musik Indonesia.
Ada pula konser amal untuk korban bencana alam; Tsunami Aceh, gempa Jogjakarta, gempa di Padang, banjir Situ Gintung, hingga yang paling hangat adalah penggalangan dana Koin untuk Prita, konser amal untuk Ucok Aka Harahap dan Yudhie Grass Rock, dan sebentar lagi ada konser amal Koin untuk Anak. Pendek kata, nyaris segenap elemen masyarakat ikut terlibat aktif secara kreatif dalam berbagai kegiatan sosial dan acara amal lainnya.
Dan tentu saja CCI - Charity Club Indonesia, yang mengawali kehadirannya tak sekadar menggalang dana semata dari para Dermawan, tapi juga menyiapkan konser musik yang dikemas secara menawan untuk para dermawan.
"Kami menanti kehadiran para dermawan di acara nan menawan ini," harap Bens Leo, Project Officer Konser Perdana Charity Club Indonesia tersebut.


Rock DJ Warnai Tahun Baru




Kapanlagi.com - Warna musik baru ditampilkan mantan pemain bass Funky Kopral, drummer Rif serta DJ Alvin. Ketiganya berkolaborasi menyuguhkan warna musik baru, 'Rock DJ', pada perayaan Tahun Baru, Jumat (1/1) dini hari di Makassar.Ketiganya tampil tepat pukul 01.30 WITA menghibur pengunjung salah satu tempat hiburan di Makassar, Zona Cafe.
"Sesuai rencana mereka tampil selama 70 menit membawakan 13 lagu yang semuanya baru," jelas Koordinator Entertainment Zona Cafe, Arianto.
Meski musik mereka masih terasa asing di telinga namun petikan bass Bondan, gebukan drum Maggi, dan putaran musik klub dari DJ Alvin mampu menghibur pengunjung.
Musik yang disajikan ketiganya mengingatkan pengunjung pada jenis musik milik grup musik Prodigy, Chemical Brother yang pernah terkenal akhir era 90-an.
Pada penampilannya, Maggi, Bondan, dan DJ Alvin tidak jarang melakukan aksi yang tidak diduga bahkan terkesan agak gila karena melakukan gerakan-gerakan mengikuti irama musik yang mereka bawakan.
Sayangnya, suara petikan gitar bas dan gebukan drum kurang terdengar, tenggelam oleh dentuman musik klub DJ Alvin.
Zona menyiapkan 800 lembar tiket seharga Rp100 ribu dengan kapasitas pengunjung mencapai 1400 orang.
Kolaborasi unik dari tiga musisi yang tergabung dalam grup musik bentukan baru Maggi dan Bondan pada Agustus 2009 tersebut baru pertama kalinya tampil di Makassar.
Acara bertema Party Zona for Partyholic ini digelar mulai pukul 21.30 wita (31/12) dengan konsep hitam dan putih dan menganjurkan kepada pengunjung untuk berpakaian dengan warna sesuai dengan konsep.
Selain penampilan ketiga musisi tersebut akan tampil pula penari seksi dari Bandung, dua home band dari Jakarta dan residen DJ.
Sejumlah personil dari Angkatan Laut, Polda, Provost, dan keamanan internal disiagakan untuk menjaga penyelenggaraan acara.

Perjalanan BONDAN N' FAdE2BLacK

komentar
            Perjalanan BONDAN N' FAdE2BLacKYogyakarta Setelah hengkang dari Funky Kopral dan berkolaborasi dengan Fade 2 Black, kini Bondan Prakoso membuat band baru. Bahkan untuk memperkuat bandnya, ia mendapuk Bengbeng ‘Pas Band’ juga Andi /Rif untuk bergabung.d
Memang benar belakangan ini mantan penyanyi cilik Bondan Prakoso tengah sibuk dengan band barunya. Bondan dan teman-temannya menamakan band mereka dengan sebutan Rock Stars Colaboration. Mereka adalah Andi /Rif, Ridho Slank, Jimi The Upstairs, Bengbeng Pas Band, Eno Netral dan tentunya Bondan Prakoso.

d

Tapi ternyata ini hanya proyek musik Bondan saja. Mantan basist Funky Kopral ini tengah menemukan suasana baru dalam bermusik. Bersama teman-teman musisi ini Bondan singgah ke Makasar, Surabaya dan Yogyakarta untuk menggelar konser.
dSejauh ini Bondan memang merasa cocok dengan rekan-rekan musisi di Rock Stars Colaboration. Tapi kalau membentuk band baru dengan mereka perjuangan Bondan tidak akan terwujud. Masing-masing dari mereka telah mempunyai band dengan nama besar, sepertinya Bondan harus mencari rekan lainnya untuk membentuk band baru.d
“Kangen juga pengen nge-band. Sejauh ini belum ketemu yang cocok, klop ya baru sekarang ini saja. Proyek saya dengan Fade 2 Black sudah cukup mengobati rasa rindu saya nge-band kok,” tambah Bondan. Selebihnya Bondan tak ingin berpikir muluk-muluk. Jika gilirannya bertemu dengan orang yang tepat mungkin Bondan akan kembali dengan formasi band. Tapi hingga saat ini, ia sudah cukup bahagia dengan solo karirnya

Event Music Festival

komentar
Pada zaman dahulu, benua Kolydia dilanda kekacauan besar. Perang terjadi di mana-mana, dan membuat anak-anak kehilangan rumahnya. Selama masa ini, seorang wanita bernama Julia Habin tersentuh atas penderitaan yang mereka hadapi dan membawa mereka ikut bersamanya.
Perang terus berlanjut dan anak-anak yang kehilangan keluarganya terus bertambah. Dengan menggunakan harta milik keluarganya, Julia membangun panti asuhan sebagai rumah baru bagi anak-anak tersebut. Tetapi karena ketakutan, mereka selalu gelisah serta sering sekali menangis dan tidak dapat istirahat dengan tenang. Oleh karena itu, Julia menyanyikan lagu untuk menenangkan mereka sehingga dapat istirahat.

Waktu berlalu dan anak-anak telah menjadi dewasa lalu pergi. Tetapi untuk berterima kasih kepada Julia atas kesetiaan dan kepeduliannya, mereka membuat perayaan hari ulang tahun untuk mengingatnya. Hari ini mereka membawa banyak makanan enak dan bunga anyelir kesukaan Julia ke rumah yatim piatu dan mengadakan Music Festival, menyanyikan semua lagu Julia untuk mereka.
Kegiatan ini menyebar ke seluruh dataran dan menjadi populer. Ketika pengungsi datang dari Kolydia, mereka membawa tradisi ini bersamanya. Jadi saat hari ini datang, semua desa akan mengatur kegiatan musik dan semua orang akan kembali ke rumah masing-masing untuk merayakannya, walaupun sangat jauh.
Music Festival akan diadakan dari tanggal 21 Mei 2010 – 9 Juni 2010. Kalian dapat mengikuti kegiatan ini dan akan mendapatkan hadiah yang menarik. Kegiatannya antara lain :
  • Musical Horse Trial
  • Kalian akan diminta untuk membawa Kotak Musik ke sebuah tempat dan harus melewati beberapa checkpoint. Selain itu dalam perjalanan kalian akan dihadang oleh monster-monster, tetapi kalian harus mengalahkan monster tersebut untuk mendapatkan item yang harus diserahkan di setiap checkpoint. Setelah melewati semua checkpoint, berikan Kotak Musik tersebut pada NPC yang meminta dan kalian akan mendapatkan hadiah.
  • Phantom di Forsaken Abbey
  • Selama kegiatan ini berlangsung, dalam Forsaken Abbey akan muncul Phantom. Setelah berbicara pada John Bach di Central Varanas, kalian akan diminta untuk mengalahkan Phantom tersebut. Tetapi berhati-hatilah, karena Phantom tersebut akan mengeluarkan beberapa Little Phantom. Kalian harus mengalahkan semuanya dan setelah itu Phantom akan berubah menjadi Angel of Music. Ia akan mengeluarkan beberapa kotak yang berisi hadiah dan kamu bisa mengambilnya.
  • Musical Scale Challenge
  • Untuk mengikuti tantangan ini, bicaralah kepada Venus Garter di Central Varanas dan ia akan memintamu mengkombinasikan nada-nada sesuai dengan permintaannya. Nada-nada tersebut bisa kamu dapatkan di sekitar Air Mancur Central Plaza Kota Varanas. Dapatkan nada-nada yang diminta Venus Garter sesuai dengan urutannya, lalu setelah itu kembali kepadanya untuk mendapatkan hadiah.
  • Kerusuhan Cavy
  • Selama Music Festival berlangsung, setiap beberapa jam sekali dalam waktu satu jam akan muncul pasukan monster yang tertarik dengan suara musik. Mereka akan muncul di Silverspring dan Dust Devil Canyon dari Magical Circle. Kalian akan diminta untuk mengalahkan monster-monster tersebut dan mereka akan menjatuhkan hadiah. Kalian dapat mengetahui lokasi dari Magical Circle dengan mencari NPC Hank Piero di daerah tersebut.

bondan siapkan album ketiga

komentar
Bondan Prakoso akan merilis album ketiganya dalam waktu dekat. Di album yang rencananya bertajuk "FOR ALL" ini Bondan masih akan berkolaborasi dengan Fade 2 Black.Dalam status facebooknya, Bondan mengungkapkan bahwa proses penggarapan albumnya sudah rampung 90 persen. Menurutnya album ini didedikasikan "UNTUK SEMUA" kalangan, kelas, umur, golongan dan latar belakang, karena itu dia memberikan kesempatan bagi REZPECTOR -fans club Bondan Prakoso- untuk memilih bentuk penulisan nama album tersebut, apakah "4 ALL" atau "FOR ALL".Sementara itu manajer Bondan, Blend, memberikan bocoran bahwa di album ini ada sebuah lagu yang bernuansa 70-an seperti lagu-lagu Rinto Harahap, juga ada sebuah lagu yang berirama ska. Blend menjamin album ini tak akan mengecewakan, karena masih memadukan rap vokal dari Fade 2 Black dengan beat-beat funk khas mantan bassist Funky Kopral tersebut.Bagaimanapun hasilnya nanti, album Bondan Prakoso tetaplah menarik untuk ditunggu. Pasalnya dalam dua album terdahulu, Respect (2005) dan Unity (2007), Bondan selalu mampu menyuguhkan sesuatu yang beda.

PECINTA BONDAN PRAKOSO

komentar

Name:
PECINTA BONDAN PRAKOSO
Category:
Music - Jazz
Description:
Nama Lengkap : BONDAN PRAKOSO Nama Panggilan : MR B TTL : 8/MEI/1984 Anak ke : 2 dari 3 bersaudara Nama Ibu : Lili Yulianingsih. Nama Bapak : Sisco Batara Agama : Islam Pendidikan : Lulusan D3 Sastra Belanda UI Pekerjaan : Musisi, Produser Hobby : Musik, Membaca, Menonton Film Musisi/Band Favorit : Les Claypool (Primus), Muse, Dave Mathews Band Referensi Buku : Huru Hara Kiamat, Jangan Bersedih, Chicken Soup Makanan Favorit : Chicken Teriyaki, Nasi Goreng Hati/Pete. Minuman Favorit : Air Mineral Alamat : PO BOX 1281 JKS 12012 
Privacy Type:
Open: All content is public.

B Entertainment Indonesia PO BOX 1281 JKS 12012

News:
BONDAN PRAKOSO adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali karirnya sebagai penyanyi cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya. Ditahun (1999), Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassis, hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk kategori Kolaborasi Rock Terbaik.

fade2black

komentar
Nama ini memang sudah sering gw denger, ya ini memang penyanyi cilik jaman gw masih kecil juga. Penembang lagu si lumba lumba ini sekarang sudah menjadi seorang yang bikin gw salut. terutama pas Funky Kopral keluar ok bgt dah (RIP).TAPI Setelah sekian lama gw bosen ama musik2 di Indonesia yg cuma berisi lagu2 cinta dan lagu rohani yg terdengar seperti di paksakan oleh pemain musik di indonesia ini. sumpah BT Eneg dan sebel. Yg gw denger di ipod, hp gw sampe komputer gw cuma lagu2 jaman dulu, kaya , RHCP,RATM, SLANK (album 1 2 3 4), Flower, Oppie andaresta, Alanis Morisete (album 1), Netral dll..
Untuk lagu2 sekarang ini w masih ngikuti perkembangan dari netral karena menurut gw nih group tetep pada jalurnya.


ini lirik lagu respect :

Permisi seribu permisi kami disini mencoba menghindari starnasi
Bukan basa basi saat putaran gempa bumi berotasi
Aliran darah terpompa tepat waktuku berkreasi universal fatal
Bila kau dan aku tak bisa bersatu
Karena ku disini tak ingin kita beradu padu
Tetap bersatu setiap insan dapat bebas lepas (hidup hidup)
Romantis menghormati agar kau dan aku tetap disini bereksistensi
Kutakkan lepaskan peluru dan kau tetap simpan amunisimu
Beserta waktu memilih, waktu kita tetap maju

Tanpa perbedaan sama rata dalam roda kehidupan
Kita berdiri dalam dunia yang menawan
Hidup adalah pilihan dan ku akan bertahan
Mengapa berantakan

Konflik adalah biasa tapi plis tetap optimis
Tapi kau entah binasa sebelum dirimu eksis dan dulu still statis
Hingga kelewat optimis kerap kau trima blacklist
Diriku tak peduli siapa dirimu kebersamaan antara kau dan aku
Kesempatan bersama untuk tetap maju raih semua itu diantara jalanan berdebu
Kau dan aku dan kadang kita satu hentak kepakkan galaksi seperti seperti serdadu
Tak peduli kau muda tua atau minum susu masih nebeng orang tua ya so what kita maju

Tanpa perbedaan sama rata dalam roda kehidupan
Kita berdiri dalam dunia yang menawan
Hidup adalah pilihan dan ku akan bertahan
Mengapa berantakan

Menyimpan kebencian rasa dendam dalam loker terkunci dalam ruangan gelap nan bersekat
Ya so what ya so what sudah jangan jadi pengkhianat
Ayo semua melompat smangat walau tersesat kalau yang sensi jangan cepat ambil asumsi
Tak orang slalu semua bisa jaga emosi, emosi emosi emosi dalam diri
Cepat cepat cuci otakmu yang kotor disintegarasi ini kan selalu meneror
Terus melaju walau tidak tampak racuni setiap inci dalam detik yang terus berdetak

ini lagu kalo gak salah jd soundtrack film the bijis


sekali lagi thanks to BONDAN & FADE 2 BLACK yg udh BIKIN MUSIK KITA GAK BASI...
Sekali lagi gw angkat topi buat lo semua..

PLEASE YG TAHU KONSER MEREKA HUB GW, PENGEN NONTON JUGA LIVE NYA POKOKNYA INFORMASI MEREKA SEMUA BAEK MANGGUNG DI TV ATAU GAK

biografi :

Nama Lengkap     : BONDAN PRAKOSO
Nama Panggilan     : MR B
TTL         : 8/MEI/1984
Anak ke         : 2 dari 3 bersaudara
Nama Ibu     : Lili Yulianingsih
Nama Bapak      : Sisco Batara
Agama         : Islam
Pendidikan     : Lulusan D3 Sastra Belanda UI
Pekerjaan     : Musisi, Produser
Hobby         : Musik, Membaca, Menonton Film
Musisi/Band Favorit : Les Claypool (Primus), Muse, Dave Mathews Band
Referensi Buku     : Huru Hara Kiamat, Jangan Bersedih, Chicken Soup 
Makanan Favorit     : Chicken Teriyaki, Nasi Goreng Hati/Pete.
Minuman Favorit     : Air Mineral
Alamat         : PO BOX 1281 JKS 12012

.................................................................................
BONDAN PRAKOSO
DISKOGRAPHY
.................................................................................

:: 1988-1995
  8 ALBUM CHILD SINGER
  Singer

:: 1999-2001
  2 ALBUM WITH FUNKY KOPRAL
  Bassis,Music Producer
  Universal Music Indonesia
  Group Alternatif terbaik AMI SHARP AWARD 2001

:: 2002
  1 ALBUM COLABORATION SETIAWAN DJODY FEAT
  FUNKY KOPRAL
  Bassis
  AIRO RECORD
  Kolaborasi Rock Terbaik AMI  SHARP AWARD 2003

:: 2005
  BONDAN PRAKOSO & FADE 2 BLACK
  ALBUM : RESPECT
  Producer,Composer,Arranger,Singer,Bass&Guitar
  and All Instrument
  Sony BMG

:: 2006
  BASS HEROES (13 Top Bass Player Indonesia)
  Bondan Prakoso,Thomas “gigi”,Rindra “padi”,
  Bongki “bip”,Ronny “cokelat”,Adam “so7”,Indro,
  Bintang,Iwan Xaverius,Ari Firman,Arya,
  Barry likumahua,Nissa “Omllete”
  Sony BMG
  Break The Record MURI (Museum Record Indonesia)
  Penampilan Bassis terbanyak dalam satu panggung

Garap Album Ketiga, Bondan Prakoso Umbar Nasionalisme

komentar
Jakarta,  Setelah di album kedua bersama Fade 2 BLACK memasukkan unsur keroncong. Di album ketiga nanti, mantan penyanyi cilik Bondan Prakoso akan mengusung lagu-lagu bertema nasionalis.

"Di album ketiga, kami tidak ada unsur musik tradisional. Melainkan, mengangkat tentang nasionalis," ujar Bondan di sela-sela Jakarta Internasional Blues Festival, kemarin. Menurut Bondan, memang dengan memasukkan irama Keroncong di album kedua, mereka mendapat sambutan baik.

Sebab, mereka mengangkat musik daerah. Tak heran, dialbum berikutnya banyak yang menunggu unsur apalagi yang akan mereka mainkan. Bondan menyatakan, di album ketiga tidak ada lagi musik daerah. Meski begitu, ia berharap album ketiga mendapat sambutan.

Pasalnya, mereka mengangkat tentang rasa nasionalis seperti slogan-slogan maju tak gentar. Bagi Bondan, slogan tersebut sangat universal. Selain itu, ia ingin membuktikan kalau musik rap bisa berdiri dimanapun. Untuk itu, Bondan akan tetap menggandeng Fade 2 Black.

Bondan Prakoso Bareng Fade 2 Black Lagi Di Album Ketiga

komentar
Eksistensi Bondan Prakoso dalam bermusik memang tak perlu diragukan lagi, Bondan akan merilis album ketiganya dalam waktu dekat. Di album yang rencananya bertajuk “FOR ALL” ini Bondan masih akan berkolaborasi dengan Fade 2 Black seperti dua album terdahulu.
Dalam status facebooknya, Album ketiga Mantan penyanyi cilik tersebut kini tengah memasuki tahap penyelesaian.
Menurutnya album ini didedikasikan “UNTUK SEMUA” kalangan, kelas, umur, golongan dan latar belakang, karena itu dia memberikan kesempatan bagi REZPECTOR -fans club Bondan Prakoso- untuk memilih bentuk penulisan nama album tersebut, apakah “4 ALL” atau “FOR ALL”.
Menurut Blen sang manager “soal konsep, bondan agak nyeleneh lagi. Dia membuat satu lagu kayak jaman Rinto Harahap, bernuansa tahun 70-an. Ada satu lagu juga yang dia buat berirama ska,”
Bagaimanapun hasilnya nanti, yang pasti album Bondan Prakoso tetaplah menarik untuk ditunggu. Pasalnya dalam dua album terdahulu, Respect (2005) dan Unity (2007), Bondan selalu mampu menyuguhkan sesuatu yang beda. 

PROFIL BONDAN PRAKOSO & FADE 2 BLACK

komentar
Bondan Prakoso & Fade 2 Black merupakan kolaborasi musikal antara Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan Fade 2 Black (grup rap beranggotakan Titz, Santoz dan Lezzano).

Pada tahun 2004 Bondan berniat membuat proyek musik yang menggabungkan berbagai jenis musik ke dalam sebuah bentuk musik baru. Dia lalu mengajak Titz, seorang rapper yang merupakan teman satu kampusnya di Universitas Indonesia untuk bergabung. Namun Titz merasa kalau band ini akan semakin kuat jika grupnya, Fade 2 Black, turut bergabung.

Akhir tahun 2004 Bondan & Fade 2 Black mulai melangkah ke dapur rekaman. Mereka pun menciptakan beberapa lagu dengan sentuhan Rap, Rock, dan Funk. Bondan Prakoso bertanggung jawab di sisi instrumen, looping dan aransemen, sedangkan Fade 2 Black menggarap lirik lagunya.

Proses ini hanya berlangsung 4 bulan, dan pada bulan Agustus 2005 album perdana mereka yang bertajuk "RESPECT" resmi dirilis di bawah naungan Sony BMG Music Indonesia. Album tersebut diwarnai berbagai jenis musik dengan rap sebagai vokal utama, dengan ditimpali suara Bondan yang turut menghiasi beberapa lagu.

Dengan album bermaterikan 12 lagu itu, Bondan Prakoso & Fade 2 Black pun menuai beragam prestasi, diantaranya adalah Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award 2006.

Album kedua mereka, "UNITY" dirilis pada bulan November 2007. Album yang menjagokan lagu "Keroncong Protol" ini semakin memantapkan posisi Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai band yang kreatif dan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda. Berkat album ini mereka kembali meraih penghargaan Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award 2008.

Tentang Bondan Prakoso

Bondan Prakoso lebih dulu dikenal sebagai penyanyi cilik lewat lagu "Lumba-Lumba" yang populer di era 80-an. Ketika beranjak dewasa dia tetap setia di jalur musik, dengan bass sebagai "senjatanya".

Tahun 1999 Bondan bergabung dengan Funky Kopral. Bersama band ini, Bondan sempat menelurkan dua album, yaitu Funchopat (1999) dan Funkadhelic Rhythm and Distortion (2000). Namun pada tahun 2003 Bondan memutuskan mundur dari Funky Kopral dan kemudian membentuk Bondan Prakoso & Fade 2 Black.

Musisi kelahiran 8 Mei 1984 ini dikenal sebagai bassis yang handal. Bahkan dia sempat tampil dalam acara "Bass Heroes" bersama 11 pemain bass Indonesia lainnya, seperti Thomas "GIGI", Rindra "Padi", Bongky "BIP", dan Adam Sheila on 7. Penampilan mereka juga direkam dalam album kompilasi "Bass Heroes" yang dirilis tahun 2006

Djarum Super Rock Festival

Jumat, 28 Mei 2010 komentar
Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui atau belum pernah mendengar Festival Rock Log Zhelebour. Festival ini banyak melahirkan band-band rock Indonesia yang mempunyai kualitas dan skill yang bagus.

Festival Rock Log Zhelebour adalah ajang musik rock yang paling bergengsi dibanding dengan festival-festival yang serupa yang pernah diselenggarakan. Sejak pertama kali diadakan, dengan nama Festival Rock se-Indonesia mencatat beberapa rekor. Antara lain penyelenggaraannya secara maraton selama 15 jam nonstop, dari jam 10.30-01.30. Serta diikuti 30 band rock dari sejumlah kota di Indonesia yang berlaga di atas panggung terbesar sepanjang sejarah pertunjukkan musik rock di Indonesia pada waktu itu dengan ukuran panggung 50x12 meter.
Log Zhelebour mengawal festival perdananya ini di lapangan sepakbola 10 November, Tambaksari, Surabaya, hari Minggu 14 April 1984, dengan dukungan sound-system Lasika yang melayani para peserta yaitu 30 grup rock dari Jakarta,Bandung, Jawa Timur dan Bali. Seperti LCC, Flash Rock, Amara, Grass Rock, Blues Brothers, Full of Shit, Heaven, Literature Rock, Vocation, Leizig, Warrock, Q Red, Squencer, Heart Breaker, Bom Chankar, Sensitive Band, Mat Bitel, Nickey Astria, D'Ronners, Smallers Band. Harley Angels, 2nd Smile, Jamrock, Bissing, Drop Out dan Elpamas. Mereka membawa sebuah lagu pilihan dan lagu wajib Djarum Super "Oh nikmatnya Djarum Super Filter, oh sedapnya Djarum Super filter" untuk memperebutkan hadiah Rp.3juta.

"MUJIZAT" JAWARA "DJARUM SUPER ROCK FESTIVAL X" STADION TAMBAKSARI JADI SAKSI PERTAMA DAN TERAKHIR EVENT INI DI GELAR

komentar
Stadion Tambaksari Surabaya menjadi saksi atas jalannya kompetisi musik rock terbesar dan paling bergengsi di tanah air ini pertama kali digelar pada tahun 1984 , kini berjalan yang ke X kalinya, Festival Rock Indonesia X versi Log Zhelebour jadi sudah berusia 20 tahun, sebuah event musik rock yang paling tahan banting dibandingkan jenis event serupa yang pernah digelar oleh orang lain. padahal yang pertama diadakan pada tahun 1984, Jaman masih sulit menggaet sponsor tapi Log Zhelebour mampu meyakinkan sponsor dari Djarum Super untuk menjadi sponsor tunggal hingga berlanjut sampai sekarang.

Ini awal sejarah musik rock Indonesia mulai dipopulerkan dikalangan musisi muda dan penggemarnya, kata Log. perjalanan waktu membuktikan bahwa jerih payah Log Zhelebour dengan mewajibkan para peserta dari musisi muda untuk membawakan lagu karya sendiri bila berpentas dan membiasakan penonton untuk mendengarkan atau menonton konser rock Indoensia akhirnya berhasil, kini sudah tidak ada lagi penonton yang minta lagu barat atau bule pada saat mereka nonton group idolanya terutama yang sudah punya album rekaman.

FESTIVAL MUSIK ROCK se-FLORES-LEMBATA DAN SUMBA

komentar
Dwi Putera Enterprise & Savanah Event Organizer mempersembahkan Flores Rock Addiction Festival And Dancer Competition 2010. Event Perdana yang diadakan di awal tahun 2010 kembali mengguncang daratan Flores Lembata dan Sumba. Festival rock dan dancer yang akan diselenggarakan di kota Ende dari tanggal 3 sampai 6 Maret 2010 merupakan ajang musik rock yang paling bergengsi dibanding festival serupa yang pernah diselenggarakan. Event yang memperebutkan total hadiah sebesar Rp.15.000.000 diharapkan bisa menjadi ajang rockers dan dancer lokal untuk menunjukan kepiwaian mereka di atas panggung. (Lucky Reyner)


DWI PUTERA ENTERPRISE & SAVANNAH EVENT ORGANIZER
Present: FLORES ROCK ADDICTION FESTIVAL AND DANCER COMPETITION 2010


Waktu pelaksanaan
Babak Penyisihan tanggal 3 dan 4 Maret 2010 bertempat di Aula Unflor.

FESTIVAL ROCK :
Babak Penyisihan
Lagu Wajib
Band vokalis Cowok : Suara jalanan (Boomerang).
Band vokalis cewek : Ulah tuan dan Nona ( Mel Shandy )

Babak Final :
Lagu Wajib
Band Vokalis Cowok : Tragedi ( boomerang)
Band Vokalis Cewek : Beraksi ( Kotak)

Lagu Pilihan : 30 lagu Rock Indonesia (terlampir)

Semua Lagu bisa di Arransement ulang. 100% ROCK
Bagi Peserta yang meraih juara 1 membawakan lagu seumur hidupku (boomerang) Featuring Roy Boomerang

Juri Band :
- Alfi Kilian ( Legalized Your Record) Surabaya
- Lutfi Hidayat (Guru Musik Yamaha Music Studio) Surabaya
- Babak Final Jury Tamu Roy jechoniah (Vokalis group Band Boomerang)

Peralatan band yang disediakan panitia adalah
- Drum
- Keyboard
- Gitar 1
- Gitar 2
- Gitar bass
Diluar alat tersebut peserta diharapkan membawa peralatan sendiri.

Peserta pada saat lomba membawakan satu lagu wajib dan satu lagu pilihan yang telah ditentukan oleh panitia

Durasi maximal 20 menit (Sudah termasuk persiapan diatas panggung)

DANCER COMPETITION
Juri : DARI KOTA ENDE
Durasi Maximal 10 Menit

Hadiah
• Total Hadiah Rp. 15. 000.000,-
• Piagam Penghargaan

Informasi Pendaftaran

A. persyaratan peserta
Tiap group/Band terdiri dari maximal 7 (tujuh) orang personil, 2 orang crew dan seorang official / manager.
Mau dan mampu berlomba dengan sportif.

B. Persyaratan pendaftaran
Setiap group/ band mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh panitia.
Group/Band yang sudah mendaftar apabila mengundurkan diri tidak diperkenankan mengambil kembali uang pendaftaran.

Biaya pendaftaran
Rock Fest : Rp. 300.000,-
Dancer Competition : Rp. 100.000,-

Pendaftaran
11 Januari s/d 20 Februari 2010

Formulir Pendaftaran dapat di ambil:
Hotel Dwi Putra Jlan. Yos Soedarso no 27-29
Studio Delta FM Jlan Woloare B
Zyma Multimedia Jln Yos Soedarso
Studio Sonia FM Jln. Wairklau No.1 Maumere

Tempat Pendaftaran :
Hotel Dwi Putra Jlan. Yos Soedarso no 27-29

LAGU PILIHAN
- Bebas Hambatan (Boomerang )
- Neraka jahanam (Boomerang )
- Generasiku ( Boomerang )
- Kereta laju ( Boomerang )
- 17 Maret 1989 (GOD BLESS )
- Kehidupan (GOD BLESS )
- Semut Hitam ( GOD BLESS )
- Prestasi (Andromeda )
- Kerangka Langit ( Kaisar )
- Pangeran Cinta (DEWA )
- Jengah ( PAS Band )
- Rock 182 (EDANE )
- Ikuti ( EDANE )
- Berakit –rakit ( Jamrud )
- Putri ( Jamrud )
- Setan Nanisku ( Jamrud )
- Kenyataan dalam dunia Fantasi (KOIL )
- Loe to ye (/rif )
- Jenny (/rif )
- Satu jiwa (Power Metal )
- Timur Tragedi ( Power Metal )
- Cinta dikota tua ( Nicky Astria )
- Tangan-tangan setan ( Nicky Astria )
- Nyanyian Badai ( Mel Shandy )
- Makhluk Tuhan Paling Sexy (The Rock )
- Bendera ( Coklat )
- Karma ( Coklat )
- Rock bergema (Roxx)
- Dara Pusaka (Rudal)
- Akselerasi maximum ( Seringai )

TUNJUKKAN AKSIMU, NAIKKAN ANDRENALINMU, CABIK GITARMU, HENTAKKAN DRUMMU, KIBASKAN RAMBUTMU MENGIKUTI IRAMA CADAS., ACUNGKAN TIGA JARI KE ATAS DAN TERIAKKAN METAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLLLLL..

Mengapa Musik Indie solo nggak ngangkat

Kamis, 27 Mei 2010 komentar

Hummm… dari tahun ketahun aku bergelut di dunia musik lokal.. terutama di kota solo,membuatku sedikit gemas!… begitu banyak nasib ‘talented young musician’ yang berakhir mengenaskan. karya-karya mereka nggak ter apresiasi dengan baik oleh orag-orang di sekitar mereka. Kadang timbul rasa iri dengan band-band indie

DAY TO EMBRACE

komentar
SEA INDIE (Southeast Asia Indie) sebagai sebuah label independent yang memiliki jaringan negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapore dan Thailand, mengeluarkan sebuah album kompilasi yang mengangkat scene indie di Indonesia dimana album kompilasi ini diberi judul "DAY TO EMBRACE". Di dalamnya terdapat 21 track dari 21 band indie di Indonesia. Ke-21 track tersebut yaitu :

01. Olive tree - Winter Holiday
02. Natalie - Everyday is Sunday
03. Brilliant at Breakfast - If Monday'd Never Come
04. Dear Nancy - Ordinary Friends
05. Nostrovia - Live The Life
06. Sundae Sunday - I hate this town
07. Marching March - Rainy Sad September [Nobodycansing Mix]
08. Mini Crayon - Friends
09. Greats - Ode Tentang Kecantikan
10. The Jumping Balloon - Send Me a Message
11. Jodi In The Morning Glory Parade - Sun Flower
12. The Trees & The Wild - Irish Girl
13. Dojihatori - Mr. Edward Robinson
14. New Ride - Shine
15. 1900 Yesterday - The Romantic Momment In Ourlife
16. Lampu Kota - Definitely my day
17. Ar and Li - Sometimes I Feel Like a Girl
18. Under My Pillow - Langit Mendung Dan Senja
19. Spring Summer - Wrong
20. Personal state - Be there
21. Bad lovers company - Peacefulness Addiction

Clas Mild Sensasi Hits Sambangi Lampung

komentar
BANDARLAMPUNG - Memasuki pertengahan tahun 2010, Clas Mild tetap menyajikan even-even berkualitas serta mendidik para Claser Lampung. Diharapkan even ini tetap disukai dan dinikmati para pengisap rokok Clas Mild. Untuk itu bertepatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Clas Mild berencana mengadakan even berkualitas sebagai sarana untuk memenuhi minat para Claser Lampung. Gelaran tersebut yakni Clas Mild Sensasi Hits ’’Tour Sumatera 2010”. Gelaran penuh sensasi itu akan berlangsung hari ini (12/5) di halaman parkir GSG Universitas Lampung.
    Clas Mild Sensasi Hits 2010 ’’Tour Sumatera 2010” merupakan program Clas Mild dari kampus ke kampus. Di mana sebelumnya gelaran serupa berlangsung di beberapa wilayah di Sumatera. Seperti di Universitas Muarabulian (Jambi) yang berlangsung 5 Mei 2010. Lalu pada 6 Mei, perhelatan serupa berlangsung di Unbari (Jambi). Selanjutnya pada 8 Mei, acara dihelat di Universitas Muhammadiyah (Palembang).
    ’’Unbara (Baturaja) dan Universitas Lampung merupakan kota terakhir dari rangkaian Clas Mild Sensasi Hits ’Tour Sumatera 2010’,” sebut Kepala Cabang PT NTI Lampung Dadang Ahmad Suhada dalam siaran persnya.

komentar
BANDARLAMPUNG - Memasuki pertengahan tahun 2010, Clas Mild tetap menyajikan even-even berkualitas serta mendidik para Claser Lampung. Diharapkan even ini tetap disukai dan dinikmati para pengisap rokok Clas Mild. Untuk itu bertepatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Clas Mild berencana mengadakan even berkualitas sebagai sarana untuk memenuhi minat para Claser Lampung. Gelaran tersebut yakni Clas Mild Sensasi Hits ’’Tour Sumatera 2010”. Gelaran penuh sensasi itu akan berlangsung hari ini (12/5) di halaman parkir GSG Universitas Lampung.
    Clas Mild Sensasi Hits 2010 ’’Tour Sumatera 2010” merupakan program Clas Mild dari kampus ke kampus. Di mana sebelumnya gelaran serupa berlangsung di beberapa wilayah di Sumatera. Seperti di Universitas Muarabulian (Jambi) yang berlangsung 5 Mei 2010. Lalu pada 6 Mei, perhelatan serupa berlangsung di Unbari (Jambi). Selanjutnya pada 8 Mei, acara dihelat di Universitas Muhammadiyah (Palembang).
    ’’Unbara (Baturaja) dan Universitas Lampung merupakan kota terakhir dari rangkaian Clas Mild Sensasi Hits ’Tour Sumatera 2010’,” sebut Kepala Cabang PT NTI Lampung Dadang Ahmad Suhada dalam siaran persnya.
    Even ini dimulai pukul 14.00 WIB hingga selesai. Sederet band terkenal yang pasti sudah tidak asing lagi di telinga para Claser Lampung siap menggebrak. Hercules, band indie Lampung yang sukses merebut juara 1 Moka Clas Music Competition 2010, akan mengawali pertunjukan musik tersebut. Kemudian dilanjutkan penampilan Geisha, Angkasa, Bubble Gum, Eren, Etridi, serta Stiker.
    ’’Acara ini gratis untuk para mahasiswa maupun umum,” tegasnya.
    Untuk diketahui, Clas Mild Sensasi Hits ’’Tour Sumatera 2010” adalah agenda rutin Class Mild ya

PETERPAN dalam CLASS MILD MUSIC HEROES

komentar

LAGI, Class Mild bikin gebrakan di blantika musik Indonesia. Kali ini dengan menggelar Class Music Heroes (CMH). “Ini merupakan bentuk penghargaan yang dipersembahkan oleh Clas Mild yang diberikan untuk para artis yang terpilih menjadi heroes di dunia musik tanah air,” kata Dwi Hardanto ST dari PT NTI Indonesia. Pemilihan nominasi para artis, lanjutnya, berdasarkan ‘Talk Less Do More’ (Sedikit Bicara Banyak Kerja). Tentunya prestasi dan gebrakan artis selama berkarier merupakan kunci utama untuk layak dijadikan heroes. Dengan menggunakan system user generate claser dapat menjagokan artis/musisi yang layak masuk sebagai nominasi.

Class Mild Music Heroes

komentar
Class Mild Music Heroes adalah suatu program acara penghargaan untuk para penyanyi atau band diadakan khusus sebagai bentuk apresiasi Class Mild terhadap perkembangan musik Indonesia. Dan dalam ajang ini nantinya akan dipilih 12 musisi yang sesuai dengan konsep ajang atau moto dari Class Mild tersebut, yaitu "Talk Less Do More".


Musisi yang terpilih nantinya akan tampil di 12 tempat di indonesia yang memiliki prestasi dan sudah terpilih untuk mendapatkan "Talk Less Do More Award", seperti di Perpustakaan dan Arsip Propinsi Riau, Jembatan Barelang Pekanbaru, Kompleks Ocarina, Taman Baca dan Poly Amin Batam, Batu Pulau Penyu, Museum Kartun Indonesia dan Jati Luwih Bali, Bali FX, Kereta Wisata Jakarta, Bandara Soekarno Hatta Terminal 1 A SPBU KM 19 serta Cikampek Rasuna Epicentrum. Selain itu juga akan dibangun 12 Monumen Clas Music Heroes di berbagai sudut kota besar di Indonesia, antara lain di Jakarta (FX Mall), Bandung, Semarang (Pandanaran), Jogja, Surabaya, Malang, Makassar (Pantai Losari), Medan, Batam (Simpang Jam), Jambi, Palembang, Pekanbaru, Padang, Lampung dan Denpasar.

SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI SEMARANG

Senin, 24 Mei 2010 komentar

                                          Abstract

1.1. Latar Belakang Musik merupakan bagian integral dari kehidupan manusia yang tidak terlepas dari perkembangan peradaban manusia dan terkait erat dengan aspek-aspek utama dalam sejarah, agama, ekonomi maupun pilitik. Musik selalu menarik untuk dibicarakan bukan hanya karena keindahannya, pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, manusia tidak dapat lepas dari seni ini. Dalam musik, manusia memenuhi sebagian dari kebutuhan rohani yaitu jiwa serta pemenuhan ekspresi individu. Ada suatu penyatuan harmonisasi yang indah dalam suatu karya nyata yang dapat dinikmati bukan hanya diri sendiri namun juga individu lain. Di Indonesia, seperti juga di Negara lain, seni musik mengalami 

Finalis IYCEY Fesyen 2007

komentar
Yoris Sebastian, 1972, Pencetus ide acara sukses  “I Like Monday” di Hard Rock Café dan Direktur Pendiri IP Entertainment. Pemenang IYCEY Music Award 2006, sebuah penghargaan bidang musik dari Inggris. Sekarang berprofesi sebagai pengusaha. Proyek Goliath adalah terobosan musik terbarunya dalam dunia digital dalam rangka kerjasama dengan industri musik Inggris

Alfiansyah (1973) General Manager dari Alfa Records, sebuah perusahaan musik yang menjalankan semua tahap mulai dari produksi, distribusi dan penjualan di Jakarta. Perusahaan ini terbentuk tahun 2001 bekerjasama dengan beberapa musisi independent yang sukses seperti Sova, DJ Riri dan Jamaica Café. Perusahaan ini juga mengedarkan album dari berbagai genre –mulai dari Mozart sampai Death Metal.

RM Dimas Widiarto Sapto Wibowo (1973)Pemilik dan direktur dari perusahaan Vociferous Experience di Yogyakarta. Perusahaan ini menggambarkan dirinya sebagai sebuah distributor global yang independen dengan misi mendidik untuk mempromosikan sebuah budaya menghargai rekaman-rekaman musik  non komersil dengan menjual CD dan demo rekaman dari Inggris, Spanyol, Jepang dan band-band indie.

Fery Yuniardo (1976) Produser musik Hip Hop, Pendiri Risky Record, dan Sutradara lepas video musik. Tahun 2000, dia menciptakan www.hiphopindo yang kemudian menjadi komunitas hip hop terbesar di Indonesia. Situsnya berisi artis-artis terbaru, event, dan video musik yang berbudget rendah tetapi berkualitas bagus.
Junior Eka Putro (1977) Editor HAI, sebuah majalah populer musik anak muda. Pencetus ide Festival Musik Soundrenalin dan salah seorang pendukung kreatif dibelakang acara reality show Kompetisi Dreamband di TV 7.
Petrus Briyanto Adi (1974) seorang produser, komposer dan musisi Cozy Street Corner. Pendiri, direktur dan konduktor dari Chamber orkestra di jurusan Psikologi, Universitas Indonesia. Koordinator Pendidikan Musik dan Nilai di Yayasan Gita Niti Para Samya di Jakarta, mengajar anak-anak tentang kreativitas lewat musik.
Robin Ch. Malau (1973) 10 tahun menjadi gitaris di band hardcore legendaris Indonesia, Puppen. Baru-baru saja memproduksi sendiri 3 albumnya dalam bentuk musik indie, dia memotivasi dirinya sendiri untuk mempelajari bisnis. Bekerja untuk perusahaan penyedia peralatan Surf, Skate dan musik Rock independent, Volcom di Bali sebelum memulai bisnisnya sendiri Soda Music Company di bandung tahun 2003. Memiliki kerjasama rekaman untuk rockernya yang sedang melejit dengan SONY BMG, perusahaan ini kemudian berkembang memproduksi merchandise dan menangani manajemen artist.

Setya Hanindito Sidharta (1972)  Direktur A&R dari Aksara Records. Perusahaan dan Studio rekaman berbasis di Jakarta ini pertama kali memproduksi album kompilasi JKT SKRG dan sejak itu, kemudian menggandeng artis-artis seperti White Shoes & The Couples Company and Sore, yang dinobatkan sebagai salah satu album asia terbaik oleh majalah Time. Aksara mengantongi lisensi untuk Beggar Banquet UK, termasuk Tom Yorke-nya Radiohead.

Yonatan Nugroho, 1976, Pemilik dan A&R Prosound, Dian Records dan Trinity Production. Perusahaan ini menjalankan studio rekamannya sendiri, promosi dan distribusi album-albumnya dengan artis-artis papan atas seperti Ungu dan Rossa. Aktif dibagian Pendidikan dan Pengembangan, Asosiasi Industri Rekaman Indonesia.  
Wendy Rostandi (1976) Direktur dari Prima Lintas Utama Sentosa (PLUS), perusahaan pertama di Indonesia penyedia layanan musik dan audio-visual melalui SMS. Dengan jumlah sekitar 40 juta pemilik mobile di Negara ini , bisnis ini mengkontribusi setengah dari seluruh penjualan musik, menciptakan rekor penghasilan bagi band-band baru seperti Peter Pan, Samson dan Ungu.

14 Musisi Bersatu Peduli Pendidikan

komentar
Dunia pendidikan Indonesia yang tertinggal membuat para musisi turun tangan. 14 musisi yang tergabung dalam label Sony, Musica, Trinity, dan Warner bergabung menyanyikan lagu ‘Rindu Bersatu’ dengan tema Indonesia Bersatu.

Sedangkan 10 persen penghasilannya dari penjualan RBT akan disumbangkan melalui Putra Sampoerna Foundation untuk pendidikan anak Indonesia. Sementara itu, ide ini diprakasai oleh Indonesia Unite.
Beberapa musisi yang terlibat dalam peduli pendidikan tersebut diantaranya ST12, Nidji, d Masiv, Alexa, Vierra, Gita Gutawa, Sherina, The Changcuters, Kotak, Kangen Band, Rio Febrian, Geisha, Azhura, dan Ungu.

“Ini bangga banget, ide bikin lagu ini adalah satu kerinduan bahwa Indonesia sangat indah waktu aku masih kecil dan Indonesia damai banget,” ungkap Charlie ST12 yang menciptakan lagu Rindu Bersatu saat ditemui di Hotel Nikko, Jakarta Pusat.

“Prosesnya setelah aku melihat ada kerancuan di Indonesia semakin semrawut dengan peperangan antar kepentingan-kepentingan yang membuat hancur. Banyak demo segala macam. Aku prihatin dan aku sadar kita punya cinta. Kita punya rindu untuk menyatukan yang lagi semrawut ini. Percuma kalau kita terus bertengkar cuma bikin semakin terpuruk. Intinya lebih ke penyadaran diri saja dalam lagu itu,” terangnya lagi.
Sementara bagaimana proses pembuatan lagu tersebut, Charlie mengaku tak memakan waktu lama. Bahkan pembuatan video klipnya yang memakan banyak waktu.
“Prosesnya nggak lama, alhamdulilah sebentar. Cuma sampai ke proses pembuatan video klip saja yang agak susah karena di sini banyak teman-teman yang lain yang kadang susah nyesuaiin jadwalnya

About

my logo

my logo

My Playlist

Pages

Blog Archive

Followers